Layanan paylater kini menjadi solusi favorit masyarakat yang ingin berbelanja tanpa harus membayar langsung. Tapi, pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah limit paylater bisa dicairkan menjadi uang tunai? Jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”. Artikel ini akan mengupas fakta sebenarnya, risiko, hingga alternatif yang lebih aman.

Apa Itu Limit Paylater?

Limit paylater adalah jumlah maksimal dana yang bisa digunakan oleh pengguna untuk bertransaksi secara “beli sekarang, bayar nanti”. Layanan ini ditawarkan oleh berbagai platform seperti:

• GopayLater (Gojek)

• Kredivo

• Akulaku

• Shopee Paylater

• Indodana

• Traveloka Paylater

Biasanya, limit ini hanya bisa digunakan untuk berbelanja di merchant yang bekerja sama, bukan untuk ditransfer langsung ke rekening bank seperti halnya pinjaman tunai.

Apakah Limit Paylater Bisa Dicairkan?

Secara resmi, limit paylater tidak bisa dicairkan. Platform seperti GopayLater atau Shopee Paylater tidak menyediakan fitur untuk mencairkan limit ke dalam bentuk uang tunai.

Namun, dalam praktiknya, banyak pihak ketiga yang menawarkan jasa pencairan limit paylater. Misalnya:

• Jasa gestun (gesek tunai)

• Jasa transfer limit Kredivo via marketplace

• Pembelian barang lalu dikembalikan untuk mendapatkan dana

Walau terdengar menggoda, hal ini punya konsekuensi yang perlu dipahami.

Risiko Mencairkan Limit Paylater

Mencairkan limit paylater secara tidak resmi tergolong pelanggaran syarat dan ketentuan platform. Berikut beberapa risikonya:

1. Akun Diblokir Permanen

Jika terdeteksi melakukan gestun atau transfer fiktif, akun Anda bisa dibekukan dan tidak bisa digunakan lagi.

2. Skema Penipuan

Banyak jasa pencairan paylater ternyata menipu pengguna. Uang tidak cair, limit tetap terpotong.

3. Biaya Tambahan

Jasa gestun biasanya menarik fee tinggi (5–15%) dari jumlah limit yang dicairkan. Jadi, Anda tidak benar-benar mendapatkan dana sesuai nilai limit.

4. Pencatatan Kredit Buruk

Riwayat transaksi mencurigakan bisa memengaruhi skor kredit Anda. Ini akan menyulitkan saat mengajukan pinjaman resmi di masa depan.

Cara Aman Mendapatkan Uang Tunai Tanpa Melanggar Aturan

Daripada mencairkan limit paylater dengan cara tidak resmi, berikut beberapa alternatif legal dan aman:

✅ 1. Gunakan Layanan Pinjaman Tunai dari Platform Resmi

Beberapa penyedia paylater juga menawarkan pinjaman tunai yang sah, seperti:

• Kredivo: menyediakan fitur pinjaman mini dan pinjaman tenor panjang langsung ke rekening.

• Akulaku: menawarkan Dana Cicil.

• Indodana dan AdaKami: memiliki fitur pinjaman langsung cair.

✅ 2. Pinjam dari Aplikasi Pinjol Resmi OJK

Alternatif lain adalah menggunakan aplikasi pinjaman online resmi seperti:

• Kredit Pintar

• Julo

• EasyCash

• DanaBijak

Pastikan untuk memeriksa status legalitasnya di situs resmi OJK sebelum mengajukan.

✅ 3. Jual Barang Tidak Terpakai

Cara klasik namun efektif untuk mendapatkan dana tunai. Anda bisa menjual barang melalui Tokopedia, Shopee, atau OLX.

✅ 4. Cari Program Cicilan Tanpa Kartu Kredit

Beberapa platform e-commerce menyediakan cicilan tanpa kartu kredit, yang sebenarnya mirip dengan paylater namun lebih fleksibel dalam pengelolaan.

Apakah Ada Cara Resmi untuk Transfer Limit ke Uang?

Hingga saat ini, belum ada fitur dari platform paylater yang memungkinkan Anda mencairkan limit ke bentuk tunai secara langsung.

Namun, berikut beberapa strategi semi-resmi yang dilakukan pengguna:

• Beli produk digital (pulsa, token listrik), lalu dijual kembali.

• Beli barang kebutuhan teman/keluarga dan mereka mengganti uangnya.

Walaupun cara ini tidak sepenuhnya salah, tetap harus dilakukan dengan transparan dan jujur, serta tidak dilakukan berulang kali hingga terdeteksi sebagai penyalahgunaan fitur.

Kesimpulan

Limit paylater tidak bisa dicairkan secara langsung karena fungsinya memang bukan sebagai pinjaman tunai. Walaupun ada cara-cara mencairkan limit paylater lewat pihak ketiga, risiko penipuan dan pemblokiran akun sangat tinggi.

Jika Anda benar-benar butuh dana tunai, lebih baik mengajukan pinjaman resmi melalui platform yang diawasi OJK. Jangan tergiur iming-iming mudah cair yang bisa berujung kerugian besar.

Rangkuman